Selasa, 04 Februari 2014

ANGGAPAN KLISE TENTANG WANITA DAN KARIER


Margaret Thatcher, The Iron Lady (1925-2013)
Hai cewek-cewek, punya keinginan untuk bisa seperti beliau?

Pas lagi santai-santai, nganggur, tiba-tiba aja hal ini terpikir oleh saya: antara KARIER dan WANITA.
So, apa yang membuat hal ini menjadi masalah?

Di zaman modern ini, saya menemukan banyak orang yang masih beranggapan bahwa, wanita itu, harusnya ya di rumah. Kalo kata orang Jawa, kerjanya wanita itu 3M: Masak, Manak (melahirkan), Macak (dandan). Jadi ngapain wanita kerja? Udah di rumah aja lah, urusin rumah yang bener, urusin anak, senengin suami. Yang nyari duit biar suami aja, istri diem aja di rumah yang bener.

Ada lagi anggapan yang masih kental di masyarakat bahwa wanita single yang cerdas, visioner, yang punya karier sukses, pendidikannya tinggi, dan kondisi finansialnya bagus, itu rawan dijauhi pria-pria. Maksudnya di sini adalah situasi di mana wanita ini dikelilingi pria-pria yang kariernya gak lebih sukses, pendidikannya gak lebih tinggi, dan seterusnya, sehingga pria-pria itu bakalan ngerasa ‘minder’ dan akhirnya urung buat ngedeketin wanita single tersebut. Alhasil, wanita single itu gak laku dan jadi perawan tua deh.

Udah, kamu gak usah bingung sekolah tinggi-tinggi dulu, abis lulus kuliah, lebih fokus cari jodoh aja, nikah muda juga nggak apa-apa, entar daripada gak laku lho. Kayak mbak ini, kayak tante itu. Kasian, sampe sekarang gak dapet-dapet suami.

Begitulah kira-kira kata-katanya.
ARGH! Kuno!

Asli, saya pribadi sebenernya kesel banget sama anggapan itu. Kesel sama anggapannya, sama orang-orangnya yang masih beranggapan begitu, dan sama cowok-cowok yang ‘minder’ tadi. Dan sepertinya ini masih banyak terjadi loh di kalangan masyarakat. Akhirnya, seolah-olah jadi kita cewek-cewek yang salah, kalo punya karier sukses, pendidikan tinggi, lebih kaya dari cowok-cowok, dst. Padahal, semua orang, siapapun, apapun jenis kelaminnya, dari keluarga seperti apapun dia, punya hak yang sama kan untuk bermimpi, bercita-cita, dan berkarier?

Tujuan di balik pendapat saya ini adalah menyemangati para cewek-cewek agar jangan takut untuk sekolah setinggi-tingginya, punya cita-cita yang setinggi-tingginya, dan karier yang sesukses-suksesnya. Karena girls, ketika kita ada dalam situasi ini, ketika seolah-olah cowok-cowok ngejauhin kita karena karier kita sukses, karena duit kita lebih banyak, bahkan mereka sampai minder, masalahnya bukan ada di kita. Masalahnya tuh ada sama mereka! Karena...

Pertama, buat cowok-cowok nih.
Kalo pun kalian emang beneran minder, ngapain sih? Kenapa gak justru menggunakan kesempatan ini – ketika kalian suka sama cewek yang lebih sukses dari kalian, dan ada keinginan buat ngedeketin – untuk bekerja lebih keras, belajar lebih banyak, sehingga kalian bisa menyetarakan diri dengan cewek yang kalian suka? Atau bahkan bisa jadi lebih sukses dari mereka. Bring it! Kalo kalian justru minder dan mundur teratur, menurut saya sih *ehem* itu cemen. Banget.

Kedua, buat cewek-cewek.
Jangan khawatir. Karena ketika karier, kesuksesan, pendidikan, dan kekayaan merupakan sesuatu yang bisa dikejar dan dicapai, ada hal yang nggak pernah berubah dalam diri pria dan wanita: NALURI. Naluri cowok adalah untuk melindungi, naluri cewek adalah untuk dilindungi. Jadi ketika kita sedang dekat dengan cowok, misalnya nih, waktu lagi ngedate atau pacaran, supaya martabat cowok itu nggak turun, jangan menghalangi nalurinya untuk melindungi. Ketika kita dalam kondisi itu, di mana kita juga tidak sedang dalam kondisi bekerja, kembalilah menjadi seorang cewek. Cewek biasa yang butuh perlindungan dari cowok. Jangan berusaha menunjukkan sifat pemimpin kita seperti waktu kita lagi kerja. Kali ini, biarlah cowok itu yang memimpin. Ada waktu dan tempat untuk setiap hal kan? Termasuk ketika kita sudah menjadi seorang istri dan ibu, jangan sampai melupakan kodrat kita ya J Jangan sampai kelewat batas mikirin kerjaan sampe-sampe rumah dan keluarga gak keurus.

Bapak saya selalu ngomong bahwa anggapan-anggapan seperti itu tentang cewek adalah racun. Yap, racun. Dan kita bakal keracunan jika menghiraukannya. Jadi, jangan dihiraukan. Tetap berikan usaha terbaik kita untuk bisa sukses tanpa takut gak laku. Memang ada suatu saat, jika kita masih saja belum mendapat jodoh, kita harus mulai memikirkan masalah ini. Tapi, jangan sampai kita berpikir bahwa karier dan kesuksesan kita yang luar biasa inilah yang menghalangi kita dapet jodoh. Apalagi sampai ada penyesalan. Inilah pentingnya menjalani hidup secara seimbang, antara ibadah, kerja, hiburan, dan kehidupan sosial. Jangan lupa ibadahnya sambil doa yang banyak minta jodoh J

Jangan lupa girls, sama Ibu Harum *eh* Ibu Kartini, yang berjuang buat kita supaya kita bisa bebas bercita-cita, belajar, dan berkarier, setara dengan cowok-cowok. Jangan sampai perjuangan beliau di masa lalu sia-sia karena anggapan kuno sialan itu. Nih ada artikel bagus buat memotivasi kita dan mengingatkan kita sama perjuangan beliau http://mlsbgt.de/I1h69U.

So, buat cewek-cewek, ketika kita punya cita-cita dan impian yang tinggi untuk karier kita, jangan biarkan apapun dan siapapun menghalangi kita mencapainya. Termasuk anggapan kuno itu.


The strength of a woman is not measured by the impact that all her hardships in life have had on her; but the strength of a woman is measured by the extent of her refusal to allow those hardships to dictate her and who she becomes.”

― C. JoyBell C.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar