Jumat, 28 Februari 2014

Gonta-ganti: Judul, Tagline, Background, Layout, dll


Kapan hari judul blog ini aku ganti. Pertamanya "Aya's Brain" terus aku ganti jadi "Nonsensicals".
Boleh kan dibahas?

Sebelumnya, waktu pertama dibikin, blog ini aku namain Aya's Brain karena alasan yang simple aja sih. Waktu itu masih era-era transisi dari era 'alay' ke era sekarang yaitu era 'udah gak begitu alay'. Jadi masih suka nonjol-nonjolin nama sendiri, masih ada sisa-sisa alay dari jaman sekolah. Ngerti maksudnya kan? Kayak nama-nama orang di sosmed yang belakangnya suka dikasih 's itu lho. Bunda's, papa's, malang's hardcore forever apasih kayak gitu-gitulah. Bisa dicek sedikit kealayan saya masih tersisa di beberapa posting-posting yang lama. Kalo gak geli-geli sendiri sih bacanya, saya aja geli.

Aya's Brain, karena Aya adalah namaku dan semua tulisan di sini adalah murni tertuang dari isi kepala atau otak aku. Begitu muncul sebuah pemikiran yang pengen aku share, atau kalo lagi pengen nyampah, pasti aku tulis di sini. Entah dibaca atau enggak sama orang. Harapanku sih kalo ada yang baca, semoga yang baca, satu atau dua orang itu, ketika mereka merasakan hal yang sama atau sekian persen setuju sama pendapatku, mereka bisa sedikit tersenyum dan tulisan-tulisan ini bisa sedikit membuat hari mereka jadi lebih baik.

Terus aku ganti jadi Nonsensicals, karena ya pertama, arti dari kata 'nonsensical' itu sendiri, yaitu 'yang aneh-aneh' atau 'kumpulan omong kosong' atau 'yang bukan-bukan'. Kok gitu?

Aku ini kan tukang ngelamun. Semua tulisan aku, yang di sini, di tumblr (btw kalo kalian orang baik,ayaaulian.tumblr.com), atau di manapun, itu bersumber dari lamunan aku- tuh liat aja tagline blognya 'lamunan yang tertuliskan'. Orang ngelamun, kan yang dilamunin suka asal-asalan, aneh, ngaco, ngelantur, ya itu menggambarkan tulisan-tulisan produksi lamunan ini.
check it out ya

Selain judul, background, layout, template juga aku ganti. Ya biar gak bosen aja. Syukur-syukur kalo tambah bagus. Kalo ada yang kunjungin blog ini dan ternyata menurut kalian tambah jelek, geje, atau gak ngaruh apa-apa ya udah sih hehe. Orang amatiran juga.

Tapi ada yang bikin kesel juga sih. Dulu sebelum aku gonta-ganti, blog ini ada 'read more' nya, hasil dari otak-atik kode HTML. Tapi bentuknya kotak biru biasa gitu, jadi pengen aku ganti juga .Terus aku ikutin tutorial dari internet. Eh ternyata, setelah aku coba tutorial itu, kok ternyata malah gak keluar read more nya, hiks. Emang amatiran beneran.

Kalo ada yang baca, kalo ada sih, dan punya masukan buat blog ini, silakan komen. Masukan tentang apa aja- tentang tampilan blog, mau sharing tentang cara blogging mungkin, atau malah tentang isi blognya. Monggo..

Senin, 17 Februari 2014

My Garbages #1

My Garbages bakalan berisi curhatan-curhatan gak jelas saya – boleh dibilang sampah. Mungkin gak ada yang baca, mungkin ada dikit yang baca. Buat yang baca, terserah mau menghakimi saya seperti apapun yang kamu mau. Buat yang baca, dan ngerasain hal yg sama kayak saya, cheer up. Buat yang baca, dan bisa tersenyum/ sedikit terhibur setelah baca, saya bersyukur dan ikut senang juga untuk itu.

Aku baru aja nonton satu episode lagi seri Jalan-jalan Men. Iya, itu, yang dua orang cowok cewek pacaran sambil keliling Indonesia dan menemukan tempat-tempat keren. Aku suka banget sama serial itu. Serial itu ngebantu aku banget buat lebih mengenal Indonesia – terutama budaya dan alamnya, yg EPIC AS HELL HEAVEN, dengan cara yang FUN banget. Serial ini tuh sebenarnya kalau dipikir-pikir, lebih ke arah pendidikan gitu, tapi gak kerasa dan gak ngebosenin, ya karena dikemas dalam FUN tadi.

Serial itu bikin aku sadar dan terharu banget akan alam Indonesia yang ‘lebay’, kalau kata Jebraw, si host. Tapi aku setuju. Alam Indonesia itu emang lebay abis. Aku yakin, gak ada tempat lain di dunia ini yang alam dan budayanya sekaya, seindah, dan seberagam Indonesia. Kita mau nyari apapun di Indonesia, semuanya ada di sini. Gunung, laut, pantai, sawah, danau, sungai, terumbu karang, gua, dan maaacem macem semua ada di Indonesia. Gak ada yang gak bisa kita lakuin di sini, dengan kekayaan alam seperti itu. Aku bersyukur banget dilahirkan di Indonesia dan jadi orang asli Indonesia.

Tapi di sisi lain, aku juga agak sedih. Karena, aku ngeliat orang lain yang menemukan semua itu – semua kekayaan alam itu, dan sampai sekarang aku cuma bisa duduk di depan laptop dan terpesona. Bukan aku sendiri yang menikmati dan menemukan semua harta karun yang luar biasa itu. Mau gimana lagi. Kalau mau ditanya kenapa, bakalan panjang dan complicated banget jawabannya. Mulai dari aku dilahirkan sebagai cewek dan anak tunggal yang gak bisa dapet ijin gampang untuk pergi ke mana-mana. Kemudian, mungkin aku diijinin, tapi aku gak tau gimana caranya mau pergi. Naik apa, sama siapa. Jujur, aku anak rumahan. Temanku gak terlalu banyak dan mayoritas cewek – yang keadaannya juga sama kayak aku bahkan, lebih parah dari aku, soal dapetin ijin dari orang tua, walaupun mereka bukan anak tunggal. Aku gak punya teman cowok yang deket dan akrab banget yang bisa diandelin dan bisa aku ajakin jalan-jalan ke tempat jauh.Belum lagi aku masih anak kuliahan yang gak kerja, jadi belum bisa ngebiayain diri sendiri buat jalan-jalan kayak gitu. Jadi masih tergantung orang tua. Kalo udah gitu, gak bisa dong seenaknya sama orang tua.

Ngomong-ngomong orang tua. Yap, aku bisa aja jalan-jalan ke tempat-tempat itu sama orang tuaku. Tapi, kenyataannya.. Orangtuaku kelihatannya sama sekali gak tertarik buat pergi menjelajah alam. Gak tau ya, mungkin karena mereka udah tua, jadi stok sifat ‘passionate’ mereka udah hampir abis, mereka juga jadi gampang capek (butuh banyak tenaga kan buat pergi ke tempat-tempat jauh), atau mungkin mereka juga gak suka menjelajah alam. Mereka mungkin bukan tipe penjelajah alam. Jadi gak ada interest buat pergi ke tempat-tempat kayak tadi.

Mungkin alasanku terdengar konyol, kekanak-kanakan, manja, lemes, atau apapun lah. Tapi itu bener. It does happen. Sumpah, mungkin kalo ada orang lain yang baca ini, kalian mungkin akan ketawa dan mikir ‘alesan apaan tuh’ atau ‘ih payah, kuper banget’ ‘rumahan abis’. Mungkin kalian juga nganggep aku kurang usaha, gak mau usaha bergaul dan sebagainya
*atau sebenernya itu semua pikiranku sendiri lol

Semua hal itu bikin aku jadi mikir, hmm aku bahkan bingung mau nulisin apa.

Pokoknya aku mikir sekarang. Kalau aku bakalan berusaha sebaik-baiknya di kuliahku sekarang. Aku akan belajar sebaik-baiknya, dapet ilmu, dapet nilai bagus, dan sebagainya. Dan lulus dengan memuaskan. Dapet kerja – mungkin sesuai rencana, jadi pengacara. Mungkin diikutin ambil S2 dan S3 juga. Pekerjaanku bakalan aku lakukan dengan sebaik-baiknya. Intinya, aku harus sukses.

Dan semua itu, gak bakalan aku lakuin di sini, di Kota Malang. Aku harus pergi dari Kota Malang setelah aku lulus jadi sarjana hukum. Aku harus keluar dari rumahku, dari kamarku. Aku harus keluar, merantau, dan dapat kehidupanku sendiri. Film kehidupanku yang aku tulis sendiri,bukan oleh orang lain, bahkan orang tuaku.

Dan orang tuaku HARUS MENDUKUNG ITU.

Saat  itulah, mimpi-mimpi itu bakal aku wujudkan. Travelling, berpetualang. Mulai dari tempat-tempat yang dekat, nanti lama-lama bisa ke lebih banyak tempat lagi.

Mungkin aku gak kayak banyak orang waktu mereka kuliah. Ikut banyak kegiatan, berorganisasi, bergaul, eksis, berkompetisi untuk berprestasi dan memimpin, ikut kegiatan sosial, bahkan melatih berpolitik sejak dini – tapi mungkin aku gak gitu. Mungkin, aku juga ikut satu dua kegiatan, satu organisasi, tapi aku gak akan sepassionate mereka menjadi ‘mahasiswa sejati’. Aku mau belajar aja, cukup, belajar. Menjaga amanah orangtuaku, belajar yang bener. Dengan cara apapun. Tapi caraku sendiri. Mungkin gak sama dengan cara kalian, cara mereka, tapi ya ini caraku, ini jalanku, so what?

Aku mau ikut arus aja. Aku mau ngikutin arah yang ditunjukkin sama hatiku aja – bukan yang ditunjukkin sama kehidupan orang lain, yang mungkin bakal bikin aku ngerasa iri, ngerasa kalah, ngerasa gak lebih baik, kehidupan yang gak bakalan aku dapatkan. Ya karena memang kehidupan itu bukan buat aku.

Aku cuma mau ngelakuin apa yang aku suka. Aku cuma mau ngelakuin apa yang sesuai sama minatku – walaupun berarti aku harus ngelakuin itu sendirian. Aku mau hidup dipimpin sama hasratku dan naluriku, bukan sama pengaruh orang lain.

Mungkin ini terdengar seperti pembelaan akan kehidupanku yang membosankan. Hell, no, siapa bilang hidupku membosankan. Aku bersyukur aja lah, sama hidup yang aku miliki sekarang. Dan ini bukan pembelaan. Ini kenyataan. Ini yang seharusnya aku lakuin. Bersyukur atas kehidupanku sendiri dan gak termakan pengaruh orang lain. Semembosankan apapun itu kelihatannya. 

Rabu, 12 Februari 2014

Asal Bacot: Kasus Corby sampai Hukum di Indonesia

Di sini nampak bahwa hukum, yang bertujuan untuk mewujudkan keadilan, tidak selalu adil.

Kadangkala faktor nasib atau keberuntungan pun ada pengaruhnya. Mungkin saja Corby memang benar-benar tidak tahu bagaimana bisa ada mariyuana di dalam tasnya, tapi, ia dan kuasa hukumnya pada akhirnya tidak dapat membuktikan bahwa mariyuana itu benar-benar bukan miliknya.

Bahkan disebutkan juga di artikel yang pernah saya baca, Corby menuntut untuk dilakukan pemeriksaan sidik jari pada narkoba itu kepada Polda Bali, tetapi tidak pernah dilakukan. Padahal, sudah jelas pemeriksaan DNA melalui sidik jari merupakan cara paling efektif, bahkan dalam kasus apapun, untuk membuktikan bersalah atau tidaknya seseorang.

Jika hal itu memang benar, maka benarlah jika penegakan hukum di Indonesia ini memang cacat. Cacat abis. Tentu mencurigakan apabila pihak penyidik tidak berkenan untuk melakukan pemeriksaan DNA dalam kasus tersebut. Tugas penyidik itu membuktikan, tapi dia tidak mau membuktikan? Apa yang terjadi di sini? 


Takut keburu tengsin apa ya... Orang udah ketangkep, tapi ada bukti baru, lepas lagi deh. Batal dong, jadi 'pahlawan'.

Menarik juga untuk didiskusikan dan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai eksistensi pembuktian tindak pidana dengan DNA di Indonesia.

Banyak juga yang bilang.. Kalaupun toh, Corby benar memiliki mariyuana itu. Mariyuana itu nggak bahaya sebenarnya. Maksudnya nggak sebahanya alkohol, heroin, nggak bikin OD lah pokoknya. Makanya hukuman buat Corby itu lebay. Katanya gitu.

Dipikir-pikir dengan logika nih ya. Kalaupun Corby memang berniat menyelundupkan narkoba, kenapa dia sebodoh itu, menaruh mariyuana di dalam tas selancarnya? Bodo banget. Kemudian ketika ditanya oleh penegak hukum di sini, dia bersikeras itu bukan punya dia. Ngapain gitu lho? Buat apa? Main-main sama penegak hukum, buang-buang waktu, pakai beberapa gram mariyuana doang. Like, seriously? Is she even that stupid?

Kalo tentang itu sih, mungkin, hukum Indonesianya sendiri yang belum siap untuk menerima adanya berbagai zat adiktif ini. Sehingga, digeneralisasi bahwa semua zat adiktif berbahaya di tingkat yang sama dan membahayakan masyarakat di tingkat yang sama pula. Lagi-lagi, ilmu pengetahuan perlu dikembangkan lebih lanjut untuk kepentingan spesifikasi dan pemberian tingkatan pada berbagai zat yang dianggap narkoba ini, sehingga jelas mana narkoba yang benar bahaya banget dan pantas dihukum berat dan mana yang nggak terlalu berat. Kasus Raffi Ahmad sendiri, belum begitu jelas kan narkobanya.

Terus, gimana sama sikap Presiden SBY yang memberikan grasi buat Corby? Banyak yang bilang itu untuk pencitraan doang. Biar kesannya jadi pembela HAM gitu. Tapi, masa’ seorang pemimpin negara lebih memilih melindungi HAM orang asing pengedar narkoba daripada melindungi warga negaranya? Gitu sih katanya.

Jadi gimana dong? Kalau menurut saya sih, semuanya kembali kepada bukti. Bukti yang sebenar-benarnya, hingga memenuhi kebenaran materiil, atau setidaknya mendekati. Bagaimana agar di Indonesia, sistem pembuktian bisa diterapkan sebaik-baiknya, kerja penyidik, yang bertugas menemukan bukti pun – penuntut juga sih, diperbaiki kualitasnya. Di sini ketajaman ‘firasat’ penyidik juga tidak boleh diabaikan dan harus banyak dilatih, karena kadangkala ‘firasat’ atau gut inilah yang menuntun mereka ke bukti yang sebenarnya.

Gak tahu lagi ya... Kalau di balik semua ini, ada hal lain yang menjadi latar belakang - misalnya adanya 'kesepakatan' lain antara pemerintah Indonesia dan Australia  sehinggga kasus Corby ini 'digunakan' untuk mengalihkan fokus masyarakat. *inget kasusnya Adrian Kiki Ariawan
Lain cerita deh.

Ujung-ujungnya.. Ngomongin sistem deh. Kalau sudah membicarakan sistem, sistem kan mencakup semuanya, jadi.. Kalau merubah sistem, ya semuanya diganti. Peraturannya, orang-orangnya (kualitas penegak hukumnya maksudnya), dan semuanya deh.. Kalo mau ngerubah sistem, ya semuanya dirubah.

Hal ini membuat saya teringat akan kasus-kasus lain di Indonesia yang tidak ‘tepat sasaran’, seperti kasus nenek yang mencuri coklat, harus membayarnya dengan kemerdekaan hidup selama 5 tahun. Kemudian bagaimana dengan koruptor yang mencuri uang rakyat dan bla.. bla.. bla.. ya kita semua sudah tahu tentang itu.

Belum lagi, pasca penghukuman. Apakah LP sendiri, yang ditujukan sebagai tempat untuk ‘mencuci bersih’ para terpidana, agar kembali ke masyarakat menjadi sosok baru yang tidak membahayakan, adalah tempat yang ‘bersih’? Bagaimana dengan praktik-praktik kotor yang terjadi di penjara? Penyogokan para petugas, bahkan sipirnya, kemudian berbagai penyelundupan. Apakah para pengedar narkoba kelas kakap semata-mata berhenti sama sekali melakukan kejahatannya ketika ia berada di dalam LP? Wow, I don’t think so. Jaringan narkoba itu tetap berjalan dengan smooth, sementara the boss, or whoever they call ‘em, mengontrol semuanya dari balik jeruji. Bagaimana? Tentu dengan bantuan petugas LP juga, ia bisa melakukan semua itu. Begitu juga dengan praktik kejahatan-kejahatan lainnya, terutama yang berkaitan dengan sindikat atau jaringan. Belum lagi pemberian gratifikasi kepada petugas LP untuk berbagai kenyamanan yang bisa didapat di penjara.

Ngomong-ngomong hukuman untuk koruptor.. Hmm.
Koruptor dipenjara. 4 tahun, 7 tahun, 12 tahun. Abis itu, keluar dari penjara, duitnya masih banyak. Masih cukup buat 7 turunan. Belum lagi kalo dipake buat nyogok hakim, atau kepala LP, biar hukumannya diringankan atau dapat berbagai ‘fasilitas’ di penjara.  

Hukuman, seharusnya membuat seseorang jera, sehingga ia tidak mau melakukan kejahatannya lagi. Tapi apakah penjara berhasil membuat koruptor merasa demikian? Well...

Koruptor itu sampah. Apa yang kita lakukan dengan sampah? Sampah itu dibuang, supaya gak bikin kotor. Atau, didaur ulang, biar gak jadi sampah lagi.

Tapi, mungkinkah koruptor setelah hanya dikurung selama 4 tahun kemudian dikembalikan lagi ke masyarakat akan trauma dan bersumpah tidak melakukan kejahatannya lagi? Hmm. I don’t really think so.

Jadi, koruptor itu ya harusnya dibuang. Dibuang ke tempatnya, gak usah pake balik lagi ke masyarakat. Asik juga, kalau ngebayangin koruptor disuruh bersih-bersih jalan raya sambil pake baju yang mencolok banget warnanya, plus semacam name tag yang tulisannya ‘Halo. Nama saya Prof. Dr. Bambang Begindang, SH, MS, LLM, Ph.D. Tapi sekarang panggil saya Bambang Koruptor aja’
Eh, kepanjangan ya, ntar gak cukup name tagnya. Ya udah mungkin gini aja ‘Nama saya Bambang Begindang dan saya korupsi duit anda 2 Triliun’.
Terus, semua harta hasil korupsinya dirampas negara, semuanya. Keluarganya? Jadi tanggung jawab negara juga dong.

Atau.. semuanya dihukum seumur hidup atau dihukum mati aja sekalian. Kan sampah? Sampah harus dibuang jauh-jauh, gak boleh dibalikin lagi, biar gak bikin kotor lagi.

Tapi.. lagi-lagi orang-orang dengan mengatasnamakan HAM menentang pemiskinan dan hukuman mati. Lucu juga ya. Orang yang sudah terbukti korup, masih sempet-sempetnya aja HAMnya dibela. Kayaknya HAM ini juga perlu dipikir-pikir lagi esensinya. Abis orang gampang banget sih membela kepentingannya sendiri dengan mengatasnamakan HAM. Dikit-dikit HAM. HAMp*t, hehehe. (orang Jawa pasti ngerti)

*ups

Sedih, jika kita melihat praktik penegakan hukum di negara kita tidak melindungi mereka yang menjadi korban, namun justru melindungi penjahatnya. The law, protects the culprit, instead of the victim.


Gimana kalo menurut kalian?

Senin, 10 Februari 2014

LDR (Liburan Di Rumah) #2: Film Keren, Recommended Buat Liburan

Liburan masih di rumah aja? Wah payah keren!
Liburan di rumah itu enak. Gak ngebuang duit, gak ngebuang tenaga. Gak bikin item. Sehat, terlindung dari polusi dan kuman.
And the best part is... still, INTERNET AND TV!!

Gak cuma itu dong. Kegiatan asik lain yang bisa kamu lakuin di rumah selama liburan adalah, apalagi kalo bukan NONTON FILM. Yap, FILM. Durasi sekitar 90-200 menit, membuat kita sejenak lupa akan dunia dan kenyataan-kenyataannya yang menyakitkan.

Berikut ini adalah film-film keren sepanjang masa yang bisa saya rekomendasi buat kalian tonton pas lagi liburan. Mungkin beberapa udah jadul, tapi masih asik kok ditonton sekarang-sekarang.


Rectoverso – 2013
Film ini adalah drama romansa omnibus yang disadur dari buku kumpulan cerpen karya Dewi Lestari a.k.a Dee dengan judul yang sama, Rectoverso. Film ini berisi tentang 5 kisah cinta yang mungkin bakal bikin kamu menye-menye, karena kisah-kisahnya memang cenderung bersifat melankolik. Dibintangi oleh deretan aktor dan aktris terbaik Indonesia macam Lukman Sardi, Widyawati, Asmirandah, Yama Carlos, dan disutradarai oleh 5 nama yang biasa kita kenal sebagai aktris (Rachel Maryam, Happy Salma, Olga Lydia, Marcella Zalianty, dan Cathy Sharon), film ini cukup breath-taking lah. Lumayan jadi mikirin cinta selesai nontonnya.

ATM Errak Error – 2011
Film bergenre romantic comedy asal Thailand ini menceritakan tentang seorang karyawan perusahaan dan bosnya yang menjalin hubungan rahasia di kantor tempat mereka kerja. Kenapa rahasia? Karena di kantor itu ada aturan: jika ada cowok dan cewek yang ketauan berpacaran, salah satu harus mengundurkan diri. Karena dua orang ini pengen terus lanjut pacaran, akhirnya mereka bikin taruhan. Si karyawan –cowok  menantang si bos –cewek untuk pergi ke suatu tempat dan melakukan sebuah pekerjaan berat berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi kantornya. Jika si cowok gagal, dia bakal ngundurin diri, dan sebaliknya kalo dia berhasil, si cewek yang bakal ngundurin diri. Di film ini bakalan banyak ditemuin kejutan-kejutan dalam business trip mereka yang bikin ngakak abis.

GIE - 2005
Film ini menceritakan tentang kisah hidup Soe Hok Gie, seorang pemuda Indonesia keturunan Tionghoa, yang juga mahasiswa Jurusan Sejarah  Universitas Indonesia, dengan background suasana politik di Indonesia era Orde Lama sampai dimulainya Orde Baru. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa ini direkam dalam catatan harian Gie yang kemudian diterbitkan dalam judul Catatan Seorang Demonstran. Film ini pun disadur dari situ. Dibintangi oleh Nicholas Saputra (sebagai Gie) dan disutradarai Riri Riza, film ini cukup menegangkan dengan adanya berbagai konflik di masa itu –peran PKI dan pergerakan mahasiswa yang dipelopori oleh Gie dan kawan-kawan. Kalo kamu pengen nambah wawasan tapi sambil santai-santai selama liburan, film ini cocok bin recommended buat kamu.


You Are The Apple of My Eye – 2011
Film ini menceritakan kisah 5 anak SMA di Taiwan yang bernama Ke Jingteng/Ko-Teng, Xie Ming-he, Cao Guo-sheng, Liao Ying-hong dan Xu Bo-chun, sedang heboh-hebohnya menjalani masa muda. Mereka, kecuali Ko-teng, suka sama satu orang cewek di kelas mereka, yang namanya Shen Cia-yi. Tapi rupanya di mata Shen Cia-yi, Ko-Teng spesial dari yang lain, dan akhirnya tanpa disadari mereka lama-lama dekat dan saling suka satu sama lain. Kisah ini pun berlanjut sampai mereka lulus SMA, kuliah, dan jadi orang dewasa beneran. Dibintangi Zhendong Ke sebagai Ko-teng dan Michelle Chen sebagai Cia-yi, film ini menceritakan kisah masa muda yang diiringi hal-hal kocak sehari-harinya, dan dengan beberapa kejutan menjelang akhir film, cukup untuk menghibur.

Fight Club – 1999
Mengisahkan tentang kehidupan seorang pekerja kantoran (Edward Norton) yang memuakkan, ditambah lagi dengan insomnia yang dideritanya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan seorang pria,Tyler Durden (Brad Pitt) yang dia anggap keren banget. Mereka pun hang out bareng dan sharing-sharing gitu deh. Tyler pun berhasil meyakinkan pekerja kantoran ini untuk melepaskan diri dari gaya hidup materialistis dan melepaskan kemarahan dengan bertarung – yang kemudian kebiasaan bertarung ini menjadi populer dan mereka membuat sebuah perkumpulan bernama Fight Club. Film yang penuh dengan maskulinitas dan menyampaikan banyak pesan-pesan tersembunyi di dalamnya, seru dan menegangkan.

Forrest Gump – 1994
Film drama inspiratif ini menceritakan tentang kehidupan seorang laki-laki bernama Forrest Gump (Tom Hanks). Ia mengalami keterbelakangan mental sejak lahir, dengan IQ hanya 75. Namun karena dukungan dan nasehat-nasehat ibunya yang selalu ia pegang, ia bisa menjalani kehidupan seperti orang normal, bahkan masuk tim futbol, lulus kuliah, dan menjadi tentara. Ia juga bisa merasakan jatuh cinta, yakni dengan sahabatnya sejak kecil, Jenny (Robin Wright). Film ini berisi tentang nilai-nilai dalam kehidupan: persahabatan, cinta, solidaritas, dan kesetiaan, yang sering dikesampingkan demi mengejar hal-hal lain yang bersifat semu.

Going by the Book – 2007
Jung Do-man (Jung Jae-young) hanyalah seorang polisi lalu lintas biasa di Korea, yang selalu melakukan tugas-tugasnya by the book (selalu mengikuti aturan), seketat apapun itu. Sampai suatu hari tanpa sengaja ia menilang seseorang, yang ternyata adalah Lee Seung-man (Son Byung-ho), kepala kantor polisi baru di wilayah ia bekerja. Wilayah ini dilanda masalah yang berulang kali terjadi dan tak kunjung terselesaikan: perampokan. Suatu hari diputuskan untuk diadakan simulasi perampokan bank untuk melatih kesiapan para polisi jika saja perampokan itu benar terjadi lagi. Tiap polisi mendapat peran yang berbeda sesuai undian. Namun karena Seung-man melihat sesuatu yang berbeda dalam diri Do-man sejak peristiwa tilang itu, ia memerintahkan Do-man untuk memerankan sesuatu yang tidak terduga, yaitu peran perampok. Cara Do-man menjalankan tugasnya by the book pun dilakukannya tak terkecuali ketika ia memerankan perampok. Berbagai situasi yang tak terduga muncul dalam film ini, yang membuatnya cukup menegangkan dan seru, dilengkapi pula dengan kejadian-kejadian kocak yang mengiringi simulasi perampokan.


? (Tanda Tanya) – 2011
Film ini bercerita tentang sebuah kampung yang isinya penduduk dari berbagai macam agama dan budaya. Berbagai isu tentang agama dan pluralisme tampil di film ini. Mulai dari seorang istri yang pindah dari Islam ke Katolik karena merasa dikhianati oleh suaminya yang poligami. Juga konflik antara pemuda Islam dan keturunan Tionghoa yang dilatarbelakangi masalah cinta yang berujung pada penghinaan agama. Konflik mulai mencapai puncak ketika suatu hari terjadi peristiwa tak terduga saat misa natal di gereja kampung tersebut. Disutradarai Hanung Bramantyo dan dibintangi Agus Kuncoro, Reza Rahardian, Rio Dewanto, Endihta, dan aktor keren lainnya, film ini cukup menegangkan dan bikin kita inget sama isu pluralisme yang di kehidupan nyata masih banyak ‘menghiasi’ negeri kita.

The Shawshank Redemption – 1994
Film ini diangkat dari novella karya Stephen King berjudul Rita Hayworth and Shawshank Redemption, yang mengisahkan tentang Andy Dufrense (Tim Robbins), pegawai bank yang dipenjara karena dituduh membunuh istrinya sendiri. Ia dipenjara di LP Shawshank, di mana ia bertemu dengan Red (Morgan Freeman). Red pun lama kelamaan mengenal Andy dengan baik, yang sebelumnya oleh semua orang di Shawshank dianggap aneh. Andy pun mulai mengesankan banyak orang sejak ia menjadi penasihat keuangan Kapten Byron (Clancy Brown), penjaga Shawshank yang sadis, tanpa terkecuali Warden Samuel Norton (Bob Gunton), kepala LP yang alim tapi korup. Siapa yang tahu kalau di balik kecerdasannya mengelola uang, Andy merahasiakan sesuatu, yang membuatnya menjadi cukup misterius. Mengisahkan pertemanan Andy dan Red, diiringi berbagai momen di LP yang dikelola oleh pejabat kotor membuat film ini breath-taking dan asik banget ditonton.


The Iron Lady – 2011
Menceritakan tentang kisah hidup Margaret Thatcher - diperankan Meryl Streep, perdana menteri wanita Inggris yang pertama. Dalam film ini diceritakan kisahnya sejak ia masih seorang wanita muda yang belajar di Oxford, hingga perjalanan kariernya mulai dari anggota parlemen dari partai konservatif, Menteri Negara untuk Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, dan akhirnya menjadi perdana menteri wanita Inggris yang pertama. Dalam film ini dikisahkan juga betapa suaminya, Dennis Thatcher, mempengaruhi hidupnya, bahkan setelah Dennis tiada – mengingatkan bahwa Margaret juga selayaknya wanita biasa yang mencintai suami dan keluarganya. Film ini keren banget terutama buat cewek-cewek yang butuh inspirasi dalam mengejar cita-cita dan karier. Kalo sang Iron Lady bisa, kenapa kita enggak? 

Itulah film-film yang jadi rekomendasi buat teman-teman untuk mengisi waktu liburan atau mungkin sekedar mengisi luang aja. Semoga membantu!

Salam LDR!

“Cinema is the most beautiful fraud in the world.”

- Jean-Luc Godard (director, screenwriter and film critic)

Sabtu, 08 Februari 2014

LDR (Liburan Di Rumah): Nonton Youtube Aja!

Hi there. Are you spending your shitty holiday just like me?

Saya sedang dalam masa liburan yang membosankan, yang kira-kira berakhir seminggu lagi. Saya bener-bener kekurangan kerjaan. Gak tahu mau ke mana, gak tahu mau ngapain. Walaupun di rumah saya juga bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi umat, seperti bersih-bersih kek, nyuci baju kek, ngaji kek. Tapi... Siapa juga yang bakalan milih bersih-bersih rumah daripada... FREE LAZY DAYS FOR A WHOLE MONTH + FREE WIFI USE + SOME SNACKS??     

So, selagi menghabiskan liburan useless ini, saya banyak menghabiskan waktu dengan nonton video-video comedy di Youtube, dan kabar buruk baiknya, saya ketagihan! Saya ketagihan Youtube! Mending kan, daripada ketagihan sirup oplosan. Atau ketagihan cab*-cab*an.

Saya lagi ketagihan banget nonton video-videonya Youtube celebrities macam Ryan Higa (channel: nigahiga), Kevin Wu (channel: kevjumba), JennaMarbles, dll atau yang lokal seperti Bayu Skak, Da Lopez Brothers (skinnyindonesian24), dan video-video dari channel malesbanget.com (MBDC).

Nih misalnya video dari kevjumba, yang belum pernah nonton coba deh nonton.
 (link)


Ini videonya Kevin nyeritain tentang bapaknya, jadi si bapak-bapak ini bukan Kevin okay.
Si Kevinnya sih imuuut :3

*pft

Kebanyakan video bikinan mereka sih cuma skit, vlog, atau web series yang gak bombastis-bombastis banget. Tapi lumayan lah buat ngisi waktu kalian, daripada dipake buat stalking mantan, nyari video bok*p, atau mabok gak jelas. Meminimalisir maksiat lah.

Awalnya sih saya ya, biasa lah, ngeklik satu-dua video karena penasaran doang. Tapi trik Youtube bikin featured videos yang nongol terus di samping kanan layar laptop itu berhasil. Bikin penasaran saya jadi makin to the max max max sampe akhirnya ngeklik semuanya.

Yang bikin saya suka, video mereka isinya gak berat-berat, bahkan kebanyakan nyeritain tentang sesuatu yang biasa kita temui sehari-hari.  Walaupun mungkin gak semuanya bisa bikin ketawa sampe ngakak, tapi lumayan lah menyunggingkan senyum di wajah kita, sekaligus mengalihkan fokus otak kita dari kegalauan akan gebetan yang tak kunjung dapat digapai.

Yang saya suka lagi, artis-artis Youtube ini suka saling membantu satu sama lain dalam bikin video. Jadi mungkin kamu bakalan ngeliat mukanya si Ryan Higa nongol di videonya Kevin, atau si D-Trix dan Chester See nongol di videonya Ryan, gitu deh. Asik aja. Mereka-mereka ini ternyata juga suka hang out bareng.

Jadi, buat yang belum pernah jadi penonton setia Youtube, atau udah, tapi belum banyak nonton skits dan vlog, channel-channel di atas adalah tempat yang bagus untuk memulai. Terutama yang liburannya useless kayak saya dan kehabisan stok film atau tontonan lainnya, dan males melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi, silakan habiskan waktu bersama Youtube. Don’t forget to get some snacks.

Promosi ini sepenuhnya sukarela.
*pfft

I believe that the most beautiful things in life are the small things, the things we tend to overlook.

― Sawyer Hartman (filmmaker, Youtuber)

Selasa, 04 Februari 2014

ANGGAPAN KLISE TENTANG WANITA DAN KARIER


Margaret Thatcher, The Iron Lady (1925-2013)
Hai cewek-cewek, punya keinginan untuk bisa seperti beliau?

Pas lagi santai-santai, nganggur, tiba-tiba aja hal ini terpikir oleh saya: antara KARIER dan WANITA.
So, apa yang membuat hal ini menjadi masalah?

Di zaman modern ini, saya menemukan banyak orang yang masih beranggapan bahwa, wanita itu, harusnya ya di rumah. Kalo kata orang Jawa, kerjanya wanita itu 3M: Masak, Manak (melahirkan), Macak (dandan). Jadi ngapain wanita kerja? Udah di rumah aja lah, urusin rumah yang bener, urusin anak, senengin suami. Yang nyari duit biar suami aja, istri diem aja di rumah yang bener.

Ada lagi anggapan yang masih kental di masyarakat bahwa wanita single yang cerdas, visioner, yang punya karier sukses, pendidikannya tinggi, dan kondisi finansialnya bagus, itu rawan dijauhi pria-pria. Maksudnya di sini adalah situasi di mana wanita ini dikelilingi pria-pria yang kariernya gak lebih sukses, pendidikannya gak lebih tinggi, dan seterusnya, sehingga pria-pria itu bakalan ngerasa ‘minder’ dan akhirnya urung buat ngedeketin wanita single tersebut. Alhasil, wanita single itu gak laku dan jadi perawan tua deh.

Udah, kamu gak usah bingung sekolah tinggi-tinggi dulu, abis lulus kuliah, lebih fokus cari jodoh aja, nikah muda juga nggak apa-apa, entar daripada gak laku lho. Kayak mbak ini, kayak tante itu. Kasian, sampe sekarang gak dapet-dapet suami.

Begitulah kira-kira kata-katanya.
ARGH! Kuno!

Asli, saya pribadi sebenernya kesel banget sama anggapan itu. Kesel sama anggapannya, sama orang-orangnya yang masih beranggapan begitu, dan sama cowok-cowok yang ‘minder’ tadi. Dan sepertinya ini masih banyak terjadi loh di kalangan masyarakat. Akhirnya, seolah-olah jadi kita cewek-cewek yang salah, kalo punya karier sukses, pendidikan tinggi, lebih kaya dari cowok-cowok, dst. Padahal, semua orang, siapapun, apapun jenis kelaminnya, dari keluarga seperti apapun dia, punya hak yang sama kan untuk bermimpi, bercita-cita, dan berkarier?

Tujuan di balik pendapat saya ini adalah menyemangati para cewek-cewek agar jangan takut untuk sekolah setinggi-tingginya, punya cita-cita yang setinggi-tingginya, dan karier yang sesukses-suksesnya. Karena girls, ketika kita ada dalam situasi ini, ketika seolah-olah cowok-cowok ngejauhin kita karena karier kita sukses, karena duit kita lebih banyak, bahkan mereka sampai minder, masalahnya bukan ada di kita. Masalahnya tuh ada sama mereka! Karena...

Pertama, buat cowok-cowok nih.
Kalo pun kalian emang beneran minder, ngapain sih? Kenapa gak justru menggunakan kesempatan ini – ketika kalian suka sama cewek yang lebih sukses dari kalian, dan ada keinginan buat ngedeketin – untuk bekerja lebih keras, belajar lebih banyak, sehingga kalian bisa menyetarakan diri dengan cewek yang kalian suka? Atau bahkan bisa jadi lebih sukses dari mereka. Bring it! Kalo kalian justru minder dan mundur teratur, menurut saya sih *ehem* itu cemen. Banget.

Kedua, buat cewek-cewek.
Jangan khawatir. Karena ketika karier, kesuksesan, pendidikan, dan kekayaan merupakan sesuatu yang bisa dikejar dan dicapai, ada hal yang nggak pernah berubah dalam diri pria dan wanita: NALURI. Naluri cowok adalah untuk melindungi, naluri cewek adalah untuk dilindungi. Jadi ketika kita sedang dekat dengan cowok, misalnya nih, waktu lagi ngedate atau pacaran, supaya martabat cowok itu nggak turun, jangan menghalangi nalurinya untuk melindungi. Ketika kita dalam kondisi itu, di mana kita juga tidak sedang dalam kondisi bekerja, kembalilah menjadi seorang cewek. Cewek biasa yang butuh perlindungan dari cowok. Jangan berusaha menunjukkan sifat pemimpin kita seperti waktu kita lagi kerja. Kali ini, biarlah cowok itu yang memimpin. Ada waktu dan tempat untuk setiap hal kan? Termasuk ketika kita sudah menjadi seorang istri dan ibu, jangan sampai melupakan kodrat kita ya J Jangan sampai kelewat batas mikirin kerjaan sampe-sampe rumah dan keluarga gak keurus.

Bapak saya selalu ngomong bahwa anggapan-anggapan seperti itu tentang cewek adalah racun. Yap, racun. Dan kita bakal keracunan jika menghiraukannya. Jadi, jangan dihiraukan. Tetap berikan usaha terbaik kita untuk bisa sukses tanpa takut gak laku. Memang ada suatu saat, jika kita masih saja belum mendapat jodoh, kita harus mulai memikirkan masalah ini. Tapi, jangan sampai kita berpikir bahwa karier dan kesuksesan kita yang luar biasa inilah yang menghalangi kita dapet jodoh. Apalagi sampai ada penyesalan. Inilah pentingnya menjalani hidup secara seimbang, antara ibadah, kerja, hiburan, dan kehidupan sosial. Jangan lupa ibadahnya sambil doa yang banyak minta jodoh J

Jangan lupa girls, sama Ibu Harum *eh* Ibu Kartini, yang berjuang buat kita supaya kita bisa bebas bercita-cita, belajar, dan berkarier, setara dengan cowok-cowok. Jangan sampai perjuangan beliau di masa lalu sia-sia karena anggapan kuno sialan itu. Nih ada artikel bagus buat memotivasi kita dan mengingatkan kita sama perjuangan beliau http://mlsbgt.de/I1h69U.

So, buat cewek-cewek, ketika kita punya cita-cita dan impian yang tinggi untuk karier kita, jangan biarkan apapun dan siapapun menghalangi kita mencapainya. Termasuk anggapan kuno itu.


The strength of a woman is not measured by the impact that all her hardships in life have had on her; but the strength of a woman is measured by the extent of her refusal to allow those hardships to dictate her and who she becomes.”

― C. JoyBell C.