Don’t judge an article by its beginning:
finish your reading please J
Beberapa
waktu yang lalu saya iseng mengetikkan kata ‘supermodel’ di kotak pencarian
Google Images. Alhasil, keluarlah wajah-wajah yang tidak asing lagi. Miranda
Kerr, Kate Upton, dll. Wajah khas tipe dari sebuah brand pakaian dalam wanita ternama yang akan saya sebut inisialnya
saja, VS.
Dari hasil
pencarian tersebut saya edarkan pandangan mata saya, kemudian saya scroll terus ke bawah. Yang tampak di
situ hampir sama semua: rambut panjang lurus/bergelombang kecoklatan, mata
lebar, kulit terang, tubuh kurus jangkung. Saya tidak menemukan mata sipit,
kulit gelap, tubuh berlekuk-berisi, atau rambut keriting.
Walaupun
sudah banyak yang gembar-gembor tentang keanekaragaman dalam kecantikan wanita,
tapi sampai hari ini, saya menilai bahwa kecantikan ala VS masih menjadi impian
hampir semua wanita di dunia. Wanita akan merasa cantik jika memiliki tubuh
seperti gadis-gadis VS. ‘Kamu tuh cantik kalau tubuh kamu tinggi kurus, rambut
kamu panjang, dan kulit kamu putih mulus tanpa cela’.
Lantas
bagaimana dengan tipe fisik asli wanita di beberapa wilayah Asia (seperti kulit
gelap khas Jawa), atau aborigin, negroid, dan latin yang berwarna kulit gelap?
Bagaimana dengan yang hidugnya gak semancung tipe hidung Timur Tengah? Atau
mata wanita-wanita Asia yang sipit? Tubuh-tubuh yang berisi dan berlekuk?
Mereka gak boleh dibilang cantik?
Paradigma
tentang kecantikan ini entah sudah berubah atau belum di mata masyarakat umum.
Tapi buktinya saya masih banyak mendengar keluhan dari teman-teman wanita saya
yang hampir semuanya setipe. ‘Eh kok aku gendutan ya? Aduh harus diet nih’ ‘hmm
tuh cewek putih mulus, cantik’ ‘ah pengen ngelurusin rambut (lagi) deh’
Teman-teman
cewek saya yang sebenarnya sudah cantik-cantik ini pun banyak yang
berbondong-bondong melakukan program-program pengecilan tubuh dan perawatan
wajah yang biayanya juga tidak sedikit. Nge-gym, senam, program diet, skin
care, dll, supaya bisa mendapatkan ‘kecantikan sejati’ yang mereka inginkan.
Saya sendiri
pun sebanarnya tidak memungkiri kalau kadang juga mengagumi kecantikan fisik ala
VS itu. Ya, memang, cantik itu relatif. Tapi, di sini saya ingin mencoba membagi
gagasan saya tentang kecantikan yang sesungguhnya, walau tidak munafik, kadang
saya belum bisa sepenuhnya memegang teguh persepsi ini. Kecantikan yang
sesungguhnya itu ada di dalam, girls. Dari
yang namanya percaya diri. Ini bukan anggapan klasik atau perkataan hiburan
buat teman-teman yang gak ahli dandan. Sungguhan. Setebal apapun bedak yang
kita pakai, sesempurna apapun polesan make-up
kita, se-stylish apapun pakaian kita,
kalau kamu sendiri masih gak merasa kamu cantik, orang lain juga gak bakalan
melihat kita cantik. Sebaliknya, walaupun dandanan kita gak seberapa, tapi kita
percaya diri, kita berjalan dengan suasana hati ceria dan badan tegap, aura itu
akan terpancar dan sampai ke orang lain. Percaya diri bisa menambah sangat
banyak kecantikan itu sendiri.
Jadi mau
kulit kita putih atau gelap, mata kita bulat atau sipit, rambut kita keriting
atau lurus, badan kita pendek, gemuk, jangkung, sebenarnya semua cewek itu
cantik KALAU dia sendiri percaya dia cantik. Jangan lupa, perlakukan orang lain
dengan baik dan ramah. Buat apa percaya diri tapi sama orang judes? Luntur
semuanya deh.
Bukan
berarti kita gak perlu merawat tubuh kita ya. Bagaimanapun, tubuh kita ini
harus disayang dan dimanjakan. Kita yang cewek juga harus ngerti caranya
dandan. Kita harus sayang terhadap tubuh kita, supaya aura kecantikan kita
tetap terpancar dan menambah percaya diri kita juga. Jadi antara merawat tubuh
dan percaya diri ini memang selalu berkorelasi.
Info
tambahan nih buat teman-teman. Kalian itu keliru, KELIRU + RUGI BESAR kalau
kalian bingung cari tempat perawatan pas wajah kalian udah pada mulai jerawatan.
Karena uang yang kalian pakai perawatan mahal-mahal itu bisa kalian simpen
kalau kalian mau menyisihkan 2 menit aja
waktu kalian buat gak males bersihin muka sebelum tidur.
Dan.. masing-masing wanita membutuhkan
seorang pria yang tepat untuk menemukan kecantikan sejati itu dalam dirinya.
“Is ‘fat’ really the worst thing a human being can be? Is ‘fat’ worse than ‘vindictive’, ‘jealous’, ‘shallow’, ‘vain’, ‘boring’ or ‘cruel’? Not to me.”
- J.K. Rowling
sumber quote:
www. marieclaire.co.uk